Renovasi rumah secara berkala adalah satu hal yang tidak terhindarkan, maka dari itu sewajarnya kita perlu menyiapkan bujetnya. Tidak hanya bujet, kita juga perlu memahami bagaimana cara melakukannya dengan hemat menggunakan material terbaik agar rumah kita senantiasa kokoh.
“Wah lagi nggak ada bujet buat renovasi rumah nih. sudahlah mending didiemin dulu. Nanti kalau ada duit, baru deh dikerjain tukang,” keluh Adi, yang rumahnya sudah reyot karena dihajar terik matahari dan getirnya hujan selama bertahun-tahun.
Keluhan seperti yang diutarakan Adi sudah sering kita dengar. Padahal nyatanya, rumah sudah butuh sentuhan tangan tukang. Apa iya renovasi rumah mahal?
Nah buat kamu yang pengin renovasi rumah dengan bujet minimalis dan gak mau sampai berutang, banyak lho caranya. Asal kita tahu trik-trik buat mengakali ganasnya kebutuhan ekonomi, memperbaiki rumah bisa dikerjakan tanpa perlu cari utang sana-sini dan bahkan kita bisa mengerjakannya sendiri.
Hal yang harus diperhatikan saat renovasi rumah
Bicara soal renovasi rumah, tidak melulu soal kerusakan. Renovasi atau remodeling adalah proses merombak, memperbarui, meremajakan, memperbaiki, atau menyempurnakan struktur atau bentuk, atau memberi desain tambahan pada bangunan.
Renovasi rumah bisa jadi cara buat me-refresh kehidupan penghuninya agar tidak bosan. Pasalnya, memperbaiki rumah bisa mengubah tampilan keseluruhan.
Renovasi rumah juga tidak berarti merombak seluruh rumah. Kadang beberapa sentuhan minimalis sudah bisa menyegarkan suasana. Selain itu, memperbaiki rumah juga mencakup tugas pemeliharaan, perbaikan, dan servis umum.
Namun, sebelum memutuskan untuk memperbaiki rumah, pastikan dulu beberapa hal ini agar tidak perlu berutang ke mana-mana.
1. Tentukan titik rentan kerusakan sebelum renovasi rumah
Renovasi rumah akan berjalan lancar apabila kamu paham betul desain yang kamu inginkan seperti apa.
Karena itu, jika kamu berencana memperbaiki rumah dengan bujet tertentu, prioritaskan titik-titik yang mengalami kerusakan. Jika atap atau talang air sudah tidak mampu menahan derasnya hujan alias bocor di mana-mana, hal itu perlu diutamakan.
Cermati tiap sudut rumah dan catat bagian mana saja yang perlu direnovasi. Menentukan titik-titik renovasi ini penting sebagai patokan agar kamu nggak mengeluarkan dana lebih untuk renovasi yang tidak terlalu perlu.
2. Rincian biaya renovasi rumah
Setelah semua titik sudah dicatat, saatnya buat pos-pos pengeluaran. Yang perlu diingat, renovasi rumah lebih baik dipersiapkan sejak jauh hari. Ini penting agar kamu tidak perlu mengajukan KTA (Kredit Tanpa Agunan) atau utang sana-sini.
Pastikan pemilihan material, proses renovasi, dan perencanaan desain selalu berpatokan pada anggaran dan bukan sebaliknya ya.
Misalnya, kamu menargetkan untuk memperbaiki rumah dengan bujet Rp5 juta. Maka, kamu harus menghitung betul-betul biaya bahan-bahan bangunan dan tukang yang disesuaikan bujet tersebut.
Berikut ini, tabel biaya memperbaiki rumah dengan bujet Rp5 juta.
Kebutuhan | Biaya |
Kepala tukang (Rp150 ribu x 7 hari) | Rp1.050.000 |
Asisten tukang (Rp100 ribu x 7 hari) | Rp700.000 |
5 karung semen (Rp70 ribu x 5) | Rp350.000 |
2 pick up pasir | Rp300.000 |
500 batu bata | Rp250.000 |
5 dus keramik lantai (Rp65 ribu x 5) | Rp325.000 |
Cat pelapis anti bocor (Rp172 ribu x 2 ember) | Rp344.000 |
Cat dinding (Rp150 ribu x 4 ember) | Rp600.000 |
Genting (100 buah) | Rp790.000 |
Triplek | Rp200.000 |
Total | Rp4.909.000 |
Harga di atas mungkin saja berbeda tergantung waktu, situasi dan wilayah.
3. Survei
Jika pos-pos pengeluaran sudah ditentukan, bisa dilanjutkan dengan survei di toko bahan bangunan. Sediakan waktu yang cukup agar bisa membandingkan satu sama lain.
Dilarang keras langsung membeli bahan bangunan di tempat pertama yang kamu kunjungi. Soalnya, kamu nggak bakal tahu mana harga terbaik yang bisa kamu dapat.
Untuk itu, pastikan kamu melakukan perhitungan saat membandingkan harga. Pikirkan biaya pemeliharaan jangka panjang, penghematan energi, dan biaya perbaikan yang dapat meningkat dengan pesat. Perencanaan yang tepat dapat membantumu menghemat anggaran.
4. Faktor keselamatan
Meski judulnya renovasi on budget, bukan berarti keselamatan anggota keluarga dikesampingkan.
Murah sih boleh, tapi kualitas tetap nomor satu. Beberapa material seperti pipa, atap, fondasi, dan rangka atap kudu wajib sesuai standar kualitas.
Cat pelapis dinding luar juga nggak boleh luput dari perhatian. Pilihlah yang berkualitas meski harga agak mahal.
Pasalnya, cat yang oke bakal lebih awet melindungi rumahmu dari paparan cuaca. Jadi nggak perlu mengecat rumah tiap beberapa tahun. Ini berarti menghemat kan?
5. Pakai jasa kontraktor atau pemborong
Jika renovasi yang akan dilakukan tergolong besar, kamu bisa memilih memakai jasa pemborong atau kontraktor. Langkah ini akan membuatmu tidak terlalu banyak mengeluarkan dana dan menghemat uang untuk proyek perbaikan atau pemeliharaan jangka panjang.
Hanya saja, untuk melakukannya, tentu saja berkaitan dengan bujet yang kamu miliki. Nah, untuk itu siapkan dana renovasi jauh-jauh hari agar prosesnya lancar.
Untuk pemborong, carilah berdasarkan referensi atau rekomendasi dari teman, tetangga atau keluarga. Sistem yang dipakai biasanya berupa harian atau borongan.
Jika menggunakan jasa pemborong, kamu bisa leluasa berkonsultasi dengan mandor atau tukang bangunan perihal bujet yang kamu miliki. Hanya saja, kamu harus menyediakan bahan bangunan sendiri.
Tapi, jangan khawatir, biasanya mereka akan memberi masukan soal harga-harga material dan alternatifnya jika ada. Jangan lupa mengkroscek semua informasi yang diterima dengan mendatangi toko-toko bangunan.
Harga material tergantung dari grade dan jenis material yang dipilih. Misalnya, kamu ingin renovasi rumah 2 lantai dengan sistem borongan penuh. Maka, perkiraan biaya renovasi rumah 2 lantai kira-kira sekitar Rp2,5 juta hingga Rp4 juta per meter persegi.
Beda halnya bila memperbaiki rumah dengan jasa kontraktor, kamu bisa duduk manis tanpa perlu memikirkan jenis material bangunan karena sudah disediakan oleh mereka.Tapi, kamu juga tetap harus hati-hati jika bertemu kontraktor nakal. Meski cuma terima bersih, pastikan kamu tahu kualitas material yang digunakan dan harga di pasaran.
6. Dana darurat
Meski telah menyiapkan dana untuk memperbaiki rumah, kamu tetap harus memiliki biaya darurat atau biaya lain-lain yang bisa dikeluarkan sewaktu-waktu.
Pasalnya, kebutuhan saat sedang melakukan renovasi rumah, terutama renovasi total, realitanya sering gak terduga.
Dana darurat ini bisa jadi penyelamat seandainya bujet yang sudah diperkirakan sebelumnya meleset. Misalnya, sudah menyiapkan bujet buat beli cat Rp1 juta, tapi ternyata harga cat lagi naik.
Alhasil, bujet membengkak jadi Rp1,2 juta. Nah, dana darurat bisa dimanfaatkan untuk menanggungnya.
7. Kenali dampak lingkungan sekitar
Saat melakukan renovasi rumah tingkat sedang maupun besar, tentunya berpotensi untuk mengganggu tetangga di sekitar rumah karena polusi udara dan polusi suara.
Oleh karena itu kamu harus mensosialisasikan terlebih dahulu kepada tetangga serta menyiapkan prosedur tambahan untuk meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan oleh renovasi rumah.
8. Sesuaikan dengan gaya hidup kamu
Gaya hidup orang sedikit banyak bisa dilihat dari desain rumah yang dibuat. Apabila kamu adalah orangnya yang simpel dan gak mau ribet-ribet, bisa memanfaatkan desain rumah yang minimalis.
Keuntungan yang bisa didapatkan lainnya dari desain minimalis adalah biaya perbaikan rumah yang bisa ditekan.
9. Selalu utamakan material terbaik untuk renovasi rumah
Sebagian orang memilih material renovasi yang murah demi menekan angka pengeluaran. Namun di sisi lain hal tersebut bisa menimbulkan kerugian di masa yang akan datang.
Material dengan kualitas bagus tentunya memiliki umur atau daya tahan yang lebih lama dibandingkan dengan yang harganya murah. Jadi pertimbangkan untuk menggunakan bahan bangunan berkualitas demi penghematan jangka panjang.
10. Konsultasikan kepada arsitek
Supaya hasil perbaikkan rumah menjadi maksimal, kamu juga bisa mengkonsultasikannya kepada arsitek atau desainer rumah. Tapi hal ini tentunya memiliki efek samping di dana yang perlu dikeluarkan sedikit membengkak akibat jasa yang didapatkan.
Kamu bisa juga memanfaatkan teman kamu yang memiliki ahli dalam mendesain rumah agar tidak mengeluarkan ongkos untuk hal ini lho!
11. Tingkatkan keamanan rumah
Demi keselamatan kamu dan anggota keluarga yang tinggal di rumah, tidak ada salahnya ketika renovasi rumah juga meningkatkan keamanan. Contohnya seperti menggunakan sistem CCTV.
12. Desain minimalis
Melakukan renovasi rumah dengan desain minimalis tentunya memiliki banyak keuntungan seperti menekan pengeluaran dan mengurangi waktu renovasi yang relatif lebih singkat. Jadi kamu gak perlu merombak segala sudut sisi rumah, cukup perbaikki bagian yang dirasa penting saja.
0 $type={blogger}:
Posting Komentar